Jumat, 15 Juni 2012

Manajemen Event Olahraga

Oleh : Evie Aprilianty

Seminar Internasional yang membahas mengenai Manajemen Event Olahraga dengan tema ‘Kebijakan dan Standarisasi Penyelenggaraan Olahraga Bertaraf Internasional serta Perumusan Pembentukan Asosiasi Profesi Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Se-Indonesia 2012’ di Auditorium FPOK Universitas Pendidikan Indonesia pada hari sabtu 2 Juni 2012 lalu menyajikan materi yang cukup menarik. Menghadirkan pemateri dari Negeri Jiran Malaysi, Perwakilan dari Kemenpora, dan Perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat.

Dr. Muhammad Taib Harun, PhD, memaparkan materi yang berhubungan erat dengan bagaimana memahami resiko dan cara penanganan resiko dalam konteks pendidikan luar. Tujuannya adalah menyediakan pengetahuan bagi orang-orang yang bekerja pada bidang olahraga sebagai salah satu sumber penanganan resiko yang akan membantu dengan penuh tanggung jawab dan meminimalisir resiko kecelakaan baik aktivitas di darat, laut maupun udara.

Kesimpulan dari materi Dr. Muhammad Taib Harun, PhD ini bahwa seorang pengajar mempunyai peranan penting dalam mengawal resiko yang terjadi pada anak didik. Pengajar melakukannya dengan cara mengimbangi tahap resiko sesuai kompetensi yang dimiliki peserta didik, melaksanakan kegiatan dengan pemanasan terlebih dahulu, secara sadar berusaha untuk menangani resiko pada tahap pelajar dan pengajar.

Panelis yang kedua yaitu Drs. Agus Hendra menyampaikan materi mengenai Kebijakan Penyelenggaraan Keolahragaan, tentunya ini berkaitan erat dengan tujuan nasional olahraga Indonesia sendiri berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Olahraga Nasional. Indonesia memiliki lembaga yang bertanggung jawab terhadap keolahragaan nasional yaitu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Tapi, dalam pemaparannya dalam Seminar Internasional di Auditorium FPOK (02/6) Agus Hendra menjelaskan bahwa ada PRIMA yang khusus menangani Atlet Nasional, tapi ini tidak ada di daerah karena ditakutkan akan lebih mendominasi dibandingkan dengan peran KONI itu sendiri, karena KONI memerankan fungsi-fungsi dalam event-event olahraga regional dan internasional yang merupakan sisi ”hilir” dari pengembangan dan pembinaan olahraga prestasi di Indonesia.

Untuk menggelar event yang skalanya nasional, mahasiswa juga dapat ikut andil sebagai sukarelawan, tidak dibatasi berapa jumlahnya selama memang memadai dan dapat berkontribusi tanpa memikirkan upah yang aka didapatnya, ini juga menjadi suatu himbauan bagi mahasiswa yang tertarik menjadi ‘event organizer’ kepanitiaan olahraga skala nasional untuk lebih berpartisipasi aktif agar membuahkan pengalaman yang mendalam tentang bagaimana manajemen event olahraga nasional, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) bahkan lebih jauh lagi dalam skala Internasional yang tentu sudah jelas tujuannya dalam pasal 44 ayat (1) Keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 butir (d) bertujuan untuk mewujudkan persahabatan dan perdamaian dunia serta untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui pencapaian prestasi.

Selain yang sifatnya nasional, di Indonesia juga diadakan kegiatan olahraga yang sifatnya kedaerahan misalnya Pekan Olahraga Daerah (PORDA). ‘Jawa Barat yang akan menjadi tuan rumah PON pada tahun 2016, mempersiapkan segalanya untuk membuat acara yang sukses’ungkap Drs. Nandang Rukanda sebagai perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat.

Kaitan dari penyelenggaraan event olahraga dengan bagaimana mengatasi resiko kecelakaan, setiap kegiatan harus memikirkan resiko sampai kemungkinan terburuk dan terbaik. Resiko dari penyelenggaraan kegiatan olahraga tidak dapat disangsikan adalah resiko kecelakaan. Dengan adanya pemahaman akan resiko setidaknya dapat meminimalisir kemungkinan kecelakaan itu. KONI  sebagai lembaga yang berwenang pun menjadi sangat berpengaruh, karena bagaimana penyelenggaraan akan terlaksana jika organisasi ini tidak berjalan dengan baik.

Akhirnya dalam kesempatan ini menghimbau kepada seluruh kalangan untuk berperan aktif dalam kegiatan kemajuan keolahragaan nasional. Seperi jargon yang diteriakkan oleh peserta Seminar Internasional yang dipandu oleh Drs. Agus Hendra “OLAHRAGA JAYA”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar