Selasa, 16 Oktober 2012

MANUSIA

Oleh  : Alief Muhammad

manusia hanyalah seonggok kentut
mereka bukanlah apa-apa
yang tidak lebih wangi dari tempe jamuran

tapi mereka memiliki sesuatu
yang membuat mereka mulia
namanya hati

hati memiliki dua jalan
kebaikan dan keburukan
sialnya, banyak yang memilih yang kedua

jangan sampai hati ini ternodai
karena kesombongan tidak bertahan lama
seperti kata pepatah :
sepandai-pandainya bangau terbang
akhirnya menjadi kecap juga

(Bandung, 29 April 2012)

Kamis, 05 Juli 2012

SURAM

wahahi rembulan!
tidakkah kau tahu?
keegoanmu hanya menyulam muram
di rumpun jiwa yang begitu dalam
hingga memupuk benteng kesunyian

saat ini pun hujan enggan
menaruh rintiknya dalam kegelapan
karena jiwaku berada dalam tangisan

dalam remangnya caraya temaram
ku dapatkan setitik cahaya rembulan
dan nyanyian malam memecah kerinduan
bahkan keindahan

(desember 2008)

BIANGLALA

gaduh, melanglangbuana
seperti hampir menggapai cakrawala
di belantara sengsara

api, arang, bara
panasnya menggelora
membahana

bianglala nyaris binasa
karena cerca
aneka angkara


tak lagi lapang
tak lagi sedang
lonceng tanpa dentang

bukankah ornamennya jadi serpihan?
dan masuk comberan?
kapan?

(Cimanggung, 31 Mei 2012)

Jumat, 15 Juni 2012

Manajemen Event Olahraga

Oleh : Evie Aprilianty

Seminar Internasional yang membahas mengenai Manajemen Event Olahraga dengan tema ‘Kebijakan dan Standarisasi Penyelenggaraan Olahraga Bertaraf Internasional serta Perumusan Pembentukan Asosiasi Profesi Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Se-Indonesia 2012’ di Auditorium FPOK Universitas Pendidikan Indonesia pada hari sabtu 2 Juni 2012 lalu menyajikan materi yang cukup menarik. Menghadirkan pemateri dari Negeri Jiran Malaysi, Perwakilan dari Kemenpora, dan Perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat.

Dr. Muhammad Taib Harun, PhD, memaparkan materi yang berhubungan erat dengan bagaimana memahami resiko dan cara penanganan resiko dalam konteks pendidikan luar. Tujuannya adalah menyediakan pengetahuan bagi orang-orang yang bekerja pada bidang olahraga sebagai salah satu sumber penanganan resiko yang akan membantu dengan penuh tanggung jawab dan meminimalisir resiko kecelakaan baik aktivitas di darat, laut maupun udara.

Kesimpulan dari materi Dr. Muhammad Taib Harun, PhD ini bahwa seorang pengajar mempunyai peranan penting dalam mengawal resiko yang terjadi pada anak didik. Pengajar melakukannya dengan cara mengimbangi tahap resiko sesuai kompetensi yang dimiliki peserta didik, melaksanakan kegiatan dengan pemanasan terlebih dahulu, secara sadar berusaha untuk menangani resiko pada tahap pelajar dan pengajar.

Panelis yang kedua yaitu Drs. Agus Hendra menyampaikan materi mengenai Kebijakan Penyelenggaraan Keolahragaan, tentunya ini berkaitan erat dengan tujuan nasional olahraga Indonesia sendiri berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Olahraga Nasional. Indonesia memiliki lembaga yang bertanggung jawab terhadap keolahragaan nasional yaitu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Tapi, dalam pemaparannya dalam Seminar Internasional di Auditorium FPOK (02/6) Agus Hendra menjelaskan bahwa ada PRIMA yang khusus menangani Atlet Nasional, tapi ini tidak ada di daerah karena ditakutkan akan lebih mendominasi dibandingkan dengan peran KONI itu sendiri, karena KONI memerankan fungsi-fungsi dalam event-event olahraga regional dan internasional yang merupakan sisi ”hilir” dari pengembangan dan pembinaan olahraga prestasi di Indonesia.

Untuk menggelar event yang skalanya nasional, mahasiswa juga dapat ikut andil sebagai sukarelawan, tidak dibatasi berapa jumlahnya selama memang memadai dan dapat berkontribusi tanpa memikirkan upah yang aka didapatnya, ini juga menjadi suatu himbauan bagi mahasiswa yang tertarik menjadi ‘event organizer’ kepanitiaan olahraga skala nasional untuk lebih berpartisipasi aktif agar membuahkan pengalaman yang mendalam tentang bagaimana manajemen event olahraga nasional, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) bahkan lebih jauh lagi dalam skala Internasional yang tentu sudah jelas tujuannya dalam pasal 44 ayat (1) Keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 butir (d) bertujuan untuk mewujudkan persahabatan dan perdamaian dunia serta untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui pencapaian prestasi.

Selain yang sifatnya nasional, di Indonesia juga diadakan kegiatan olahraga yang sifatnya kedaerahan misalnya Pekan Olahraga Daerah (PORDA). ‘Jawa Barat yang akan menjadi tuan rumah PON pada tahun 2016, mempersiapkan segalanya untuk membuat acara yang sukses’ungkap Drs. Nandang Rukanda sebagai perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat.

Kaitan dari penyelenggaraan event olahraga dengan bagaimana mengatasi resiko kecelakaan, setiap kegiatan harus memikirkan resiko sampai kemungkinan terburuk dan terbaik. Resiko dari penyelenggaraan kegiatan olahraga tidak dapat disangsikan adalah resiko kecelakaan. Dengan adanya pemahaman akan resiko setidaknya dapat meminimalisir kemungkinan kecelakaan itu. KONI  sebagai lembaga yang berwenang pun menjadi sangat berpengaruh, karena bagaimana penyelenggaraan akan terlaksana jika organisasi ini tidak berjalan dengan baik.

Akhirnya dalam kesempatan ini menghimbau kepada seluruh kalangan untuk berperan aktif dalam kegiatan kemajuan keolahragaan nasional. Seperi jargon yang diteriakkan oleh peserta Seminar Internasional yang dipandu oleh Drs. Agus Hendra “OLAHRAGA JAYA”.

Senin, 04 Juni 2012

KOSONG


Oleh : Apri Munganti

Bukankah seorang hawa terlahir dari sang adam?
Lalu, akankah hidup meracun hati?

Bersama segores luka ini ku lukiskan
Rasa piluku melalui hariku
Betapa dusta telah merenggut kepercayaan sejati milikku,
Menikam nurani dengan tinta berisi sembilu

Penat ini tak kuasa reda dari peraduannya
Tak jua surut dari pasangnya
Waktu tak ingin berlalu tanpa nafasmu
Sejenak ku tak peduli itu
Namun pengisi jiwa ini hanyalah sang waktu

Berada di buimu memang menyenangkan, tapi memilukan
Sendiri,
Sedang kau tak peduli

Meninggalkanku dengan sisa bayangmu,
Dengan serpihan aroma tubuhmu dan sebait diksi-diksimu
Yang tetap bersahaja

Sudah, tinggallah saja diriku
Usah kau acuhkan ku
Biarkan aku dengan kekosonganmu yang tak pernah sirna
Dan abadi untuk selamanya

Cimanggung, 5 Januari 2011

BIARIN!


Oleh: Yudhistira Anm Massardi


kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin
kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin
kamu bilang aku nggak punya kepribadian. Aku bilang biarin
kamu bilang aku nggak punya pengertian. Aku bilang biarin

habisnya, terus terang saia, aku nggak percaya sama kamu
Tak usah marah. Aku tahu kamu orangnya sederhana
cuman, karena kamu merasa asing saja makanya
kamu selalu bilang seperti itu
kamu bilang aku bajingan. Aku bilang biarin
kamu bilang aku perampok. Aku bilang biarin

soalnya, kalau aku nggak jadi bajingan mau jadi apa coba, lonte?
aku laki-laki. Kalau kamu nggak suka kepadaku sebab itu
aku rampok hati kamu. Tokh nggak ada yang nggak perampok di dunia
ini. lya nggak? Kalau nggak percaya tanya saja sama polisi

habisnya, kalau nggak kubilang begitu mau apa coba
bunuh diri? Itu lebih brengsek daripada membiarkan hidup ini berjalan seperti kamu sadari sekarang ini
kamu bilang itu melelahkan. Aku bilang biarin
kamu bilang itu menyakitkan

HARI INI


Oleh : Apri Munganti

waw, hari ini begitu panas, bu
hingga telur dijemur di bawah terik mentari pun dapat masak
mulanya orang-orang menanam jagung
kemudian menanam gedung (terinspirasi dari status Ariana Za, 19 Juli jam 21:40 melalui 0.facebook.com)
buahnya ranum
negeriku begitu asing
dengan mesin-mesin yang bising
kapan akan turun hujan bu?
aku tak tahan dengan kegersangan

hari ini tak ada dahan
yang ada hanya bahan
kasihan
perempatan jalan dijadikan mata pencaharian
orang tua naik pitam
mengutuk kerja keras pemerintahan

hari ini banyak tikus yang kelabakan
karena rumahnya kebanjiran
berapa hari lagi keadilan akan ditegakkan, bu?
aku sudah tak tahan dengan persaingan
persaingan dengan orang besar dan kekar
diatas belukar

hari ini sungguh berisik, bu
terlalu banyak aksi dan kreasi tak berarti
hingga tak ada yang sehati
aku tak dapat lagi mendengar nyanyian ibu pertiwi

hari ini kata ibu "bahan pokok naik"
hari ini kata ayah "BBM naik"
hari ini kata kakak "mencari uang itu pakai uang"
hari ini kata paman "orang sakit malah dilarikan"
hari ini
hari ini
hari ini
esok apa lagi?
Eddy Tansil ditemukan?
Pengeboman?
Penaikan jabatan?
atau partai dibubarkan?

Ricuh saja sekalian!

Cimanggung, 28 Juli 2011

Aku


Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

Rabu, 30 Mei 2012

Make One Deygorro: Perjalanan Hidup #1

Make One Deygorro: Perjalanan Hidup #1: Terlahir sebagai anak pertama pada 18 Februari 1992 di Bandung, itulah gue. Perkenalkan nama gue Deri David Joviansyah, ini adalah cerita ...

Senin, 12 Maret 2012

Penyair dan puisinya itu usai bercengkrama, lalu seketika itu kita sama terdiam. tak ada suara.
adakah kau bersama seribu cerita itu menyapaku?
bukan terlena yang ku rindukan dari pesonamu itu. Tetapi jiwa yang merindu pengharapan sebuah kegelisahan antara kau dan aku.

tak ingatkah kau ketika kita bertikai dengan seribu bahasa?
tak ingatkah kau ketika kita berdiam diri menunggu cahaya?

Beribu pula makna yang ku semaikan dalam benakmu. Mungkin telah terkubur bersama sembilu tajam di kakimu.
Tak ada lagi dering ponsel di Handphone ku sejak saat ku ucap seluruh isi nalarku. bak siang dan malam, kau dan aku tak pernah bertemu. Aku selalu tau, waktu tak pernah bisa menunggu. Meski sarang laba-laba di kamarku bertambah beribu, kau enggan berlalu.

Aku tak pernah tak menemukan kata untuk ku katakan padamu.

Untukmu yang tak pernah pergi dari ingatanku
               yang tak pernah lari dari imajinasiku
               yang tak pernah hilang dari inspirasiku

duka yang begitu dalam menyisakan luka, dari ucapanmu yang bukan untukku. Terlintas di benakku untuk mengusirmu dari hidupku. Namun sayang, aku tak pernah bisa melakukan itu. entah apa yang membuatmu nyaman berada dalam hatiku. tak pernah aku tau.

MUNGKIN KAU


Oleh : Apri Munganti

Aku mencuri sebuah kata dari sang pujangga
Lalu ku berikan padamu tanpa dusta
Dan sejak itu kau tak pernah binasa

ah... kau
Begitulah kau membuatku gila
Tanpa tatapan, tanpa senyuman

Betapa lihainya menyusup kedalam kalbu
Lalu mencuri hatiku
Berlalu.