Oleh : Apri Munganti
seteguk keheningan kini ku rasakan
berbaur, menitik ke jantung hati
seperti telaga bening yang terasing
yang kini menjadi sebuah kekosongan
ku rajut benih kasih dari serat purnama
disaksikan oleh rembulan yang retak
ku coba menggapai dahan-dahan waktu
dengan sayap-sayap luka di tubuhku
kepedihan yang pekat ini tak ku anggap
meski ku selalu merasa
dan ku tersadar akan semua hal itu
kalbuku terasa beku
karena terlampau lama didekap oleh embun
tersesat oleh waktu
dan mengemas sebuah luka
luka yang saat ini tercecer
dan menjadi benalu kalbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar