karya: Apri Munganti
Terlukislah
segala gemerlap tanyamu
dengan tawa tak sesungguhnya
rawa kelakar menikam ulu ati
emosi jiwa yang merindu dendam
setiap kata terucap
tersirat asa, mengakar
gelegar gelegak tawa tak mampu membendung perih
menjadikannya danau merah
dari arteri terputus
oleh sebilah pisau yang tajamnya tak seberapa
tertanam pada nalar selaksa jiwa
berhimpitan dengan asa penyejuk dahaga
senandung luka tak begitu ringan
dan memang
danau merah itu
melukis di atas kanvas batu
_15 Juni 1010, 20:03 WIB_