Oleh : Evie Aprilianty
Seminar Internasional yang membahas mengenai Manajemen
Event Olahraga dengan tema ‘Kebijakan dan Standarisasi Penyelenggaraan Olahraga
Bertaraf Internasional serta Perumusan Pembentukan Asosiasi Profesi Mahasiswa
Ilmu Keolahragaan Se-Indonesia 2012’ di Auditorium FPOK Universitas Pendidikan
Indonesia pada hari sabtu 2 Juni 2012 lalu menyajikan materi yang cukup
menarik. Menghadirkan pemateri dari Negeri Jiran Malaysi, Perwakilan dari
Kemenpora, dan Perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat.
Dr. Muhammad Taib Harun, PhD, memaparkan materi yang
berhubungan erat dengan bagaimana memahami resiko dan cara penanganan resiko
dalam konteks pendidikan luar. Tujuannya adalah menyediakan pengetahuan bagi
orang-orang yang bekerja pada bidang olahraga sebagai salah satu sumber
penanganan resiko yang akan membantu dengan penuh tanggung jawab dan
meminimalisir resiko kecelakaan baik aktivitas di darat, laut maupun udara.
Kesimpulan dari materi Dr. Muhammad Taib Harun, PhD ini
bahwa seorang pengajar mempunyai peranan penting dalam mengawal resiko yang
terjadi pada anak didik. Pengajar melakukannya dengan cara mengimbangi tahap
resiko sesuai kompetensi yang dimiliki peserta didik, melaksanakan kegiatan
dengan pemanasan terlebih dahulu, secara sadar berusaha untuk menangani resiko
pada tahap pelajar dan pengajar.
Panelis yang kedua yaitu Drs. Agus Hendra menyampaikan
materi mengenai Kebijakan Penyelenggaraan Keolahragaan, tentunya ini berkaitan
erat dengan tujuan nasional olahraga Indonesia sendiri berdasarkan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Olahraga
Nasional. Indonesia memiliki lembaga yang bertanggung jawab terhadap
keolahragaan nasional yaitu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Tapi,
dalam pemaparannya dalam Seminar Internasional di Auditorium FPOK (02/6) Agus
Hendra menjelaskan bahwa ada PRIMA yang khusus menangani Atlet Nasional, tapi
ini tidak ada di daerah karena ditakutkan akan lebih mendominasi dibandingkan
dengan peran KONI itu sendiri, karena KONI memerankan fungsi-fungsi dalam event-event
olahraga regional dan internasional yang merupakan sisi ”hilir” dari
pengembangan dan pembinaan olahraga prestasi di Indonesia.
Untuk menggelar event
yang skalanya nasional, mahasiswa juga dapat ikut andil sebagai
sukarelawan, tidak dibatasi berapa jumlahnya selama memang memadai dan dapat
berkontribusi tanpa memikirkan upah yang aka didapatnya, ini juga menjadi suatu
himbauan bagi mahasiswa yang tertarik menjadi ‘event organizer’ kepanitiaan
olahraga skala nasional untuk lebih berpartisipasi aktif agar membuahkan
pengalaman yang mendalam tentang bagaimana manajemen event olahraga nasional,
seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) bahkan lebih jauh lagi dalam skala
Internasional yang tentu sudah jelas tujuannya dalam pasal 44 ayat (1)
Keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 butir (d) bertujuan untuk mewujudkan persahabatan dan perdamaian
dunia serta untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui pencapaian
prestasi.
Selain yang sifatnya nasional, di Indonesia juga diadakan
kegiatan olahraga yang sifatnya kedaerahan misalnya Pekan Olahraga Daerah
(PORDA). ‘Jawa Barat yang akan menjadi
tuan rumah PON pada tahun 2016, mempersiapkan segalanya untuk membuat acara
yang sukses’ungkap Drs. Nandang Rukanda sebagai perwakilan dari Dinas
Pemuda dan Olahraga Jawa Barat.
Kaitan dari penyelenggaraan event olahraga dengan bagaimana mengatasi resiko kecelakaan, setiap
kegiatan harus memikirkan resiko sampai kemungkinan terburuk dan terbaik.
Resiko dari penyelenggaraan kegiatan olahraga tidak dapat disangsikan adalah
resiko kecelakaan. Dengan adanya pemahaman akan resiko setidaknya dapat
meminimalisir kemungkinan kecelakaan itu. KONI sebagai lembaga yang
berwenang pun menjadi sangat berpengaruh, karena bagaimana penyelenggaraan akan
terlaksana jika organisasi ini tidak berjalan dengan baik.
Akhirnya dalam kesempatan ini menghimbau kepada seluruh
kalangan untuk berperan aktif dalam kegiatan kemajuan keolahragaan nasional.
Seperi jargon yang diteriakkan oleh peserta Seminar Internasional yang dipandu
oleh Drs. Agus Hendra “OLAHRAGA JAYA”.